Rabu, 12 Oktober 2011

Camping Ceria

Camping Ceria datang lagi !

Kegiatan yang hingga saat ini masih menjadi agenda tahunan bagi Mapala BMC akan hadir kembali pada tanggal 15 - 16 Oktober 2011.
Memilih lokasi di Ledok Sambi, Jalan Kaliurang km 21, nuansa lereng Selatan Gunung Merapi memang masih menjadi favorit untuk camping. Selain nuansa yang asri dan sejuk, jarak yang tidak jauh dari kota Jogjakarta menjadi pertimbangan Phika (ketua panitia) dkk untuk menentukan lokasi ini. Ledok Sambi juga pernah  digunakan pada kegiatan Green Camp Mapala BMC tahun 2009 yang lalu.

Dengan agenda acara fun game outbound dan Pelantikan Pengurus Inti masa bakti 2011/2012, Camping Ceria menjadi ajang promosi Mapala BMC untuk menjaring minat dan bakat para Mahasiswa Baru.
Kontribusi peserta sebesar Rp 20.000,00 tidaklah terlalu memberatkan kantong para mahasiswa. 
Bagaimana tidak?
Dengan uang pendaftaran tersebut, para peserta sudah mendapat fasilitas transportasi, makan 4x, stiker, tempat bermalam (tenda), suasana sejuk asri, permainan seru, doorprize, teman dan pengalaman yang baru. Sungguh luar biasa!

So, don't miss it brader n sista,
be there !

Musyawarah Anggota

Musyawarah Anggota Mahasiswa Pecinta Alam Balance Mountaineer Club telah berhasil dilaksanakan pada tanggal 1 - 2 Oktober 2011. Dipimpin oleh Freddy Gibson Sirait dan Sandi BWHS sebagai Badan Pekerja pada awalannya untuk pengesahan Tata Tertib dan pengesahan Hardi Zulfadli serta Zama'ah Bestari sebagai Pimpinan Musyawarah Anggota.
Selanjutnya Hardi Zulfadli sebagai Ketua Sidang dan Zama'ah Bestari sebagai Sekretaris Sidang bertugas memimpin Musyawarah Anggota kali ini yang mempunyai agenda 3 Sidang Pleno, yaitu:
# Sidang Pleno I; membahas dan mengevaluasi program, peralatan, kesekretariatan dan keuangan, berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus masa bakti 2010/2011.
# Sidang Pleno II; membahas dan mengevaluasi sistem, kerangka organisasi, serta merekomendasikan dan memutuskan sistem baru (jika dibutuhkan) dan hal lain.
# Sidang Pleno III; memilih dan menetapkan Dewan Formatur untuk mengisi masa transisi kepengurusan. Dalam Sidang Pleno III ini yang terpilih sebagai Dewan Formatur adalah:
1. Freddy Gibson Sirait sebagai Ketua
2. Phika sebagai Sekretaris
3. Dwi Harjanto sebagai Bendahara

Salam Lestari

Pra-Musyawarah Anggota

Sehubungan dengan berakhirnya masa bakti kepengurusan periode 2010/2011, telah dilaksanakan 
Pra Musyawarah Anggota pada tanggal 23 September 2011 di Kampus AA YKPN, yang dipimpin oleh Badan Pekerja, Freddy Gibson Sirait dan Sandi BWHS dengan beberapa agenda:
1. Pembahasan dan Penetapan Tata Tertib Musyawarah Anggota
2. Pemilihan dan Penetapan Pimpinan Sidang Musyawarah Anggota
3. Lain - lain

Diikuti oleh Anggota Sah, Anggota Terdaftar, dan beberapa Anggota Luar Biasa, Pra Musyawarah Anggota menghasilkan: 
1. Tata Tertib Musyawarah Anggota 
2. Memilih dan menetapkan pelaksanaan Musyawarah Anggota tetap di Kampus AA YKPN pada tanggal 1 - 2 Oktober 2011.
3. Memilih dan menetapkan Hardi Zulfadli dan Zamaah Bestari sebagai Pimpinan Sidang.

Salam Lestari



Rabu, 21 September 2011

Selamat Datang Mahasiswa Baru

Penerimaan mahasiswa baru dan Ospek kampus AA YKPN sudah selesai dilaksanakan. Dengan jumlah sekitar 450 mahasiswa baru (maba), Ospek yang berjalan selama 3 hari itu terasa begitu cepat bagi kami.

Dimulai hari ke-1 dengan agenda yang menitikberatkan ke Kuliah Umum dan Motivasi untuk menimba ilmu dan lulus dengan cepat di kampus ini (tentu tidak me-motivasi maba untuk mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa/UKM).
Hari ke-2 dengan perkenalan dengan semua UKM yang ada di kampus AA YKPN, menggunakan metode maba mendatangi ruangan dan sudah ditunggu oleh aktivis - aktivis kampus dengan kejutan yang berbeda.
Hari ke-3 diisi berbagai macam perlombaan dan ditutup dengan Malam Inaugurasi yang berisi pentas seni.

Ada beberapa hal yang sebenarnya perlu dipikirkan dalam pelaksanaan Ospek tahun ini,
1) Evaluasi yang harus dilakukan bersama dengan perwakilan kampus, karena pihak kampus seakan - akan mulai enggan untuk mengadakan kegiatan Ospek ini.
2) Budget dana yang terlalu mepet
3) Isi dan peraturan kegiatan Ospek itu sendiri
4) Kepanitiaan

Untuk sementara ini dulu, akan kita lanjut besok..

Salam

Jumat, 16 September 2011

Menguak Tabir Bumi



Nasru Alam Aziz | 2011-09-13 | 21:30:09


SHUTTERSTOCK
Ilustrasi
Oleh Rikard Bagun dan Budiman Tanuredjo

KOMPAS.com -- Pesona alam Indonesia antara lain terbentuk oleh sensasi aktivitas gunung api. Efek kilatan cahaya dan bola-bola api dari perut Bumi terus melambung jauh ke angkasa tinggi tanpa henti dalam hitungan ratusan bahkan ribuan tahun.


Paling tidak 127 gunung api masih aktif, dan sebagian gunung sudah tidur sebagai panorama alam di atas sabuk Cincin Api yang melilit perut Bumi Nusantara. Gunung api dalam posisi aktif maupun tidur selalu menyimpan misteri yang mengundang rasa tahu tidak habis-habisnya dan telah melahirkan berbagai mitos.


Sebagai fenomen alam penuh misteri, gunung api dalam pengalaman manusia selalu bergerak dalam tarikan dialektika antara menakutkan (tremendum) dan menyenangkan (fascinans). Di satu sisi, gunung api memiliki potensi bencana dan petaka, tetapi di sisi lain pembawa kesuburan dan pesona keindahan.


Ketegangan antara rasa takut dengan menyenangkan merupakan sebuah kompleksitas hidup unik bagi kehidupan warga masyarakat di lereng dan lembah gunung api. Sekalipun sudah akrab dengan bencana dan kesuburan, gunung api, yang berpijak pada lempeng benua dengan kaki terikat oleh Cincin Api, tetaplah menjadi misteri. Namun demikian berdasarkan hasil survei harian ini di daerah yang terkena bencana, hampir separuh tidak menyadari bahwa mereka tinggal di daerah rawan bencana.


Sebagai upaya menyingkapkan sebagian misteri itu, Kompas melakukan “Ekspedisi Cincin Api”. Program itu sudah lama direncanakan (tiga tahun yang lalu) sebagai bagian dari agenda untuk menumbuhkan dan memperkuat kesadaran, pemahaman dan penghayatan tentang Tanah Air.


Ekspedisi ini seperti berbagai ekspedisi Kompas sebelumnya tidak dalam pengertian melintas alam, tetapi merupakan sebuah eksplorasi gunung api dan lempeng benua dengan mengacu pada realitas lapangan, kajian ilmu pengetahuan, dokumen sejarah dan mitos yang berkembang di masyarakat gunung.


Sudah pasti pula, eksplorasi “Ekspedisi Cincin Api” yang berlangsung setahun tidak mencakup seluruh gunung api di Nusantara, tetapi meliputi sejumlah gunung pilihan yang telah mengguncang dan mengubah dunia!


Publikasi hasil ekspedisi untuk menguak Cincin Api, yang dimotori tim wartawan muda dengan dukungan para wartawan senior dan sejumlah ilmuwan, tidak hanya dimuat di Kompas cetak, tetapi juga akan memberikan efek publikasi berlipat-lipat oleh penggunaan multimedia, online, dan televisi.Karena niatan untuk melakukan ekspedisi yang publikasinya dari berbagai platform itulah, maka ekspedisi yang sudah lama direncanakan baru bisa terealisasikan tahun ini. Pada akhirnya, hasil ekspedisi ini akan dibukukan guna menambahkan referensi kegunungapian yang selama ini lebih banyak didominasi para ahli asing.


Sedang guna memberi informasi yang lebih mendunia – seiring dengan daya tarik peneliti internasional soal cincin api (ring of fire) – edisi khusus Tambora Menggoncang Dunia yang hadir pada Sabtu, 16 September 2011, di Harian Kompas —- juga bisa dibaca dalam Ipad dalam bahasa Indonesia dan Inggris.


Bagi Kompas, Ekspedisi Cincin Api adalah ekspedisi ke-12 yang dilakukan harian ini. Sebelumnya, Kompas menggelar Ekspedisi Lintas Barito-Mahakan tahun 2005, Lintas Timur Barat Kompas (2005), Ekspedisi Bengawan Solo (2007), Ekspedisi Tanah Papua (2007), Ekspedisi Anjer-Panaroekan (2008), Ekspedisi Ciliwung (2009), Ekspedisi Jelajah Kalimantan (2009), Ekspedisi Susur Selatan Jawa (2009), Ekspedisi Jejak Peradaban NTT (2010), Ekspedisi Musi (2010), dan Ekspedisi Citarum (2011).


Ekspedisi Cincin Api untuk mememetakan potensi bencana, menggali kearifan lokal, menggali cerita rakyat dimaksudkan juga untuk mengetahui sejauh mana kesadaran kita akan bencana, kesadaran kita akan penyusunan tata ruang apakah sudah sesuai dengan daerah wilayah bencana. Gunung berapi memang sebuah ironi. Letusannya mematikan tetapi juga menghidupi! 



Welkom :)


Erupsi Merapi, 4 Nov '10 pagi. Koleksi foto: Paijo Gembloeng

Selamat datang di blog Mapala BMC !

Blog ini merupakan tempat untuk berbagi dan belajar bersama. Silakan copas (copy paste) materi yg ada untuk anda perbanyak, pergunakan, maupun sebarluaskan. Namun hendaknya anda juga mencantumkan alamat blog yg membuat/mempunyai materi asli tersebut sebagai bentuk kita untuk saling meng-apresiasi karya orang lain.

Salam lestari !